Sebelum
melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria
pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi
pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini berarti
bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak
dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan
ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Dengan kata lain, pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk
pada standar kompetensi.
Setelah diketahui kriteria
pemilihan bahan ajar, sampailah kita pada langkah-langkah pemilihan bahan ajar.
Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi pertama-tama
mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar. Langkah
berikutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Langkah
ketiga memilih bahan ajar yang sesuai
atau relevan dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi. Terakhir adalah memilih
sumber bahan ajar.
Secara lengkap, langkah-langkah
pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar
1.
Sebelum
menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai
siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi
dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.
Setiap aspek standar kompetensi tersebut memerlukan
materi pembelajaran atau bahan ajar yang berbeda-beda untuk membantu
pencapaiannya.
B.
Identifikasi
jenis-jenis materi pembelajaran
Sejalan dengan berbagai jenis aspek
standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis
materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek
kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta,
konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987).
- Materi
jenis fakta adalah materi berupa
nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama
bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya. - Materi
konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi. - Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus,
postulat adagium, paradigma, teorema. - Materi
jenis prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut,
misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau
cara-cara pembuatan bel listrik. - Materi
pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan
(apresisasi), internalisasi, dan penilaian. - Materi
pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan
rutin.
C. Memilih jenis
materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
Pilih
jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan.
Perhatikan pula jumlah atau ruang lingkup yang cukup memadai sehingga
mempermudah siswa dalam mencapai standar kompetensi.
Berpijak dari aspek-aspek standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang telah diidentifikasi, langkah selanjutnya
adalah memilih jenis materi yang sesuai dengan aspek-aspek yang terdapat dalam
standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep, prinsip,
prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada
satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan
diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya.
Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah
memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi
pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis
materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan
sistem evaluasi/penilaian yang
berbeda-beda. Misalnya metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah
dengan menggunakan “jembatan keledai”,
“jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur
adalah “demonstrasi”.
Cara
yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang akan
diajarkan adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa.
Dengan mengacu pada kompetensi dasar,
kita akan mengetahui apakah materi yang harus kita ajarkan berupa fakta,
konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap, atau psikomotorik. Berikut adalah
pertanyaan-pertanyaan penuntun untuk mengidentifikasi jenis materi
pembelajaran:
- Apakah
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa mengingat nama suatu
objek, simbul atau suatu peristiwa? Kalau jawabannya “ya” maka materi
pembelajaran yang harus diajarkan adalah “fakta”.
Contoh:
Nama-nama
ibu
kabupaten, peristiwa sejarah, nama-nama organ tubuh manusia.
2.
Apakah
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan untuk menyatakan
suatu definisi, menuliskan ciri khas sesuatu, mengklasifikasikan atau
mengelompokkan beberapa contoh objek sesuai dengan suatu definisi ? Kalau jawabannya “ya” berarti materi yang harus
diajarkan adalah “konsep”.
Contoh :
Seorang guru menunjukkan beberapa
tumbuh-tumbuhan kemudian siswa diminta untuk mengklasifikasikan atau
mengelompokkan mana yang termasuk tumbuhan berakar serabut dan mana yang
berakar tunggang.
3.
Apakah
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menjelaskan atau melakukan
langkah-langkah atau prosedur secara urut atau membuat sesuatu ? Bila “ya” maka
materi yang harus diajarkan adalah “prosedur”.
Contoh :
Langkah-langkah
mengatasi permasalahan dalam mewujudkan masyarakat demokrasi; langkah-langkah
cara membuat magnit buatan; cara-cara membuat sabun mandi, cara membaca sanjak,
cara mengoperasikan komputer, dsb.
- Apakah
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menentukan hubungan
antara beberapa konsep, atau menerapkan hubungan antara berbagai macam
konsep ? Bila jawabannya “ya”,
berarti materi pembelajaran yang harus diajarkan termasuk dalam kategori
“prinsip”.
Contoh :
Hubungan hubungan antara penawaran
dan permintaan suatu barang dalam lalu lintas ekonomi. Jika permintaan naik
sedangkan penawaran tetap, maka harga akan naik. Cara menghitung luas persegi
panjang. Rumus luas persegi panjang adalah panjang dikalikan lebar.
5.
Apakah
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa memilih berbuat atau tidak
berbuat berdasar pertimbangan baik buruk, suka tidak suka, indah tidak indah?
Jika jawabannya “Ya”, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan berupa
aspek afektif, sikap, atau nilai.
Contoh:
Ali memilih mentaati rambu-rambu lalulintas
meskpipun terlambat masuk sekolah setelah di sekolah diajarkan pentingnya
mentaati peraturan lalulintas.
6.
Apakah
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa melakukan perbuatan secara
fisik? Jika jawabannya “Ya”, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan
adalah aspek motorik.
Contoh:
Dalam pelajaran lompat
tinggi, siswa diharapkan mampu melompati mistar 125 centimeter. Materi
pembelajaran yang harus diajarkan adalah teknik lompat tinggi.
D. Memilih sumber
bahan ajar
Setelah
jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan
ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai
sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual,
dsb.
0 komentar:
Posting Komentar